64 Rakit PETI Dimusnahkan, Tiga Mobil Rusak dan Wartawan Jadi Korban, Bupati Kuansing Tegas: Sindikat Tambang Ilegal Harus Ditumpas!

oleh -191 Dilihat
oleh
Bupati Kuansing Suhardiman Amby saat kegiatan penertiban peti di Cerenti
banner 468x60

BATOBO.COM , KUANTAN SINGINGI   – Operasi besar-besaran pemberantasan tambang emas ilegal (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Selasa (7/10/2025), berlangsung tegang. Dari operasi gabungan tersebut, sebanyak 64 rakit PETI berhasil dimusnahkan, namun situasi di lapangan sempat memanas ketika massa yang diduga terprovokasi bertindak anarkis.

Kerusuhan mengakibatkan tiga mobil rusak  dua milik kepolisian dan satu kendaraan Satpol PP serta satu sepeda motor milik wartawan dibakar. Seorang jurnalis bernama Ayub menjadi korban penganiayaan dan harus mendapatkan perawatan medis.

Operasi gabungan itu dipimpin langsung oleh Bupati Kuantan Singingi Dr. H. Suhardiman Amby, A.K., M.M., dan Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, S.I.K., M.H. Mereka turun langsung ke lokasi untuk memastikan pemusnahan seluruh rakit tambang ilegal di sepanjang aliran Sungai Kuantan berjalan tuntas.

Dalam pernyataannya, Bupati Suhardiman Amby menunjukkan ketegasan sikap pemerintah daerah dalam memberantas aktivitas tambang ilegal yang telah merusak lingkungan.

“Negara tidak boleh kalah oleh sindikat tambang ilegal. Ini sudah menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto. Apa yang kita lakukan hari ini adalah upaya penyelamatan lingkungan,” tegas Bupati Suhardiman, bergelar Datuk Panglimo Dalam.

Bupati juga menegaskan, Pemkab Kuansing tidak akan memberi ruang bagi siapa pun yang terlibat dalam jaringan tambang ilegal.

“Semua sindikat tambang ilegal harus ditumpas. Sungai Kuantan harus zero PETI. Kami mengajak masyarakat tidak mudah dihasut oleh pelaku, karena ini pekerjaan ilegal yang merusak lingkungan. Semua wajib ikut menjaga sungai untuk kemaslahatan orang banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat menjelaskan bahwa aksi anarkis di Cerenti terjadi akibat provokasi dari sejumlah pemilik rakit PETI yang tidak terima penertiban dilakukan.

“Mereka menghasut warga untuk menolak operasi gabungan. Akibatnya terjadi perusakan kendaraan petugas dan pemerintah. Tapi kami tetap tegas, penegakan hukum terhadap PETI akan terus berlanjut,” tegas Kapolres.

Kapolres memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat ini kondisi di Cerenti telah berangsur kondusif berkat kesigapan aparat gabungan yang berjaga di lokasi.

“Kami berkomitmen untuk menertibkan seluruh aktivitas PETI demi menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.