Guru SMPN 4 Kuantan Tengah, Juniwarti, Ditemukan Tewas: Duka Mendalam dari Rekan dan Murid

oleh -440 Dilihat
oleh
Suasana Anak Korban Histeris saat Pelepasan Jenazah ibunya ( Sumber : Desriandi Candra (RP )
banner 468x60

BATOBO.COM, TELUK KUANTAN – Suasana duka menyelimuti kamar jenazah RSUD Teluk Kuantan pada Senin (24/2/2025) setelah kabar tragis meninggalnya Juniwarti (52), seorang guru SMPN 4 Kuantan Tengah. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya, di Perumahan Hijau, Lingkungan III, RW 1, RT 05, Sinambek, Kecamatan Kuantan Tengah.

Peristiwa yang menggemparkan masyarakat Kuantan Singingi ini terjadi di tengah hujan gerimis yang turun sejak dinihari. Kabar duka ini tidak hanya mengguncang warga sekitar, tetapi juga keluarga besar SMPN 4 Kuantan Tengah.

Beberapa murid dan guru tampak berkumpul di depan kamar jenazah, menangis dalam kesedihan yang mendalam. Kepala Sekolah SMPN 4 Kuantan Tengah, Novita Dewi, S.Pd., terlihat berusaha tegar meski kesedihan jelas tergambar di wajahnya.

“Ibu Warti adalah sosok yang sangat baik. Selalu ramah, suka membantu, dan sudah mengabdi di sekolah ini selama 10 tahun,” ujar Novita dengan suara bergetar. Menurutnya, Juniwarti dikenal sebagai Wakil Kepala Sekolah yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dengan penuh dedikasi.

Jenazah Juniwarti rencananya akan diberangkatkan ke Pekanbaru, sesuai permintaan keluarga. “Setelah proses identifikasi oleh pihak kepolisian dan rumah sakit selesai, jasadnya akan dibawa ke Pekanbaru,” tambah Novita.

Dugaan Kuat Mengarah ke Suami

Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Angga Febrian Herlambang, S.I.K., S.H., membenarkan adanya dugaan pembunuhan dalam kasus ini. “Kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan anak korban, Z, sempat terjadi cekcok antara korban dan suaminya, EA, sebelum peristiwa tragis ini terjadi. Saat ini, EA dikabarkan melarikan diri dan sedang dalam pengejaran pihak berwajib.

“Kami belum bisa menyimpulkan motif pasti di balik kejadian ini. Namun, luka serius di bagian leher korban menguatkan dugaan bahwa suaminya terlibat langsung dalam peristiwa ini,” tambah AKBP Angga.

Ketua RT 05, Susilo Hendri, mengungkapkan bahwa almarhumah meninggalkan tiga orang anak. “Anak sulungnya bersekolah di Kota Madinah, yang kedua di Pekanbaru, dan yang bungsu masih duduk di kelas II MAN 1 Teluk Kuantan,” jelas Susilo.

Masyarakat Kuantan Singingi berharap pelaku segera ditangkap, dan keluarga korban diberikan kekuatan menghadapi cobaan berat ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.